Siap Siaga Musim Kemarau Panjang Tahun 2024
Bogor (04/06/2024) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus mendorong program Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo. PAT ini bertujuan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi dan meningkakan produksi beras nasional. Hal ini juga sejalan dengan himbauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kesiapsiagaan kekeringan di tahun 2024.
“Kami berharap para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi musim kering panjang,” kata Amran dalam keterangan di Jakarta, Rabu (29/05).
BMKG memprediksi bahwa kondisi kekeringan saat Musim Kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September. Selain itu, puncak Musim Kemarau secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus 2024, yaitu meliputi sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua.
"Tidak ada El Nino bukan berarti kita abai dengan kekeringan. Kita tetap harus waspada dengan memenuhi kebutuhan air bagi lahan-lahan pertanian," ujar Kepala BMKG Dwikorita melalui keterangan resmi, Rabu, (29/5).
Beberapa kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau panjang diantaranya adalah gerakan panen air hujan untuk optimalisasi penyimpanan air pada Musim Hujan dengan memenuhi waduk, embung, kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya. Selain itu, perlu juga penyesuaian pola dan waktu tanam serta melakukan konservasi tanah dan air. Konservasi tanah dan air dapat dilakukan melalui penggunaan bahan organik untuk memperbaiki daya serap tanah dan mengurangi laju erosi tanah melalui teras bangku atau teras gulud pada lahan yang memiliki kemiringan lereng cukup besar. (MM/WA)